EDUKADI NEWS –Bandung – Peredaran obat keras jenis tramadol (TM) masih marak terjadi di wilayah hukum Polsek Antapani, meskipun dalam suasana Idulfitri yang jatuh pada 31 Maret 2025, yang seharusnya menjadi momentum refleksi dan perbaikan diri. Berdasarkan pengamatan di lapangan, sejumlah pembeli obat tersebut diduga merupakan pelajar.
Fenomena ini menimbulkan keprihatinan di kalangan masyarakat, mengingat tramadol termasuk dalam golongan obat keras yang penggunaannya harus berdasarkan resep dokter. Penyalahgunaan obat ini dapat berdampak serius terhadap kesehatan, terutama bagi para remaja yang masih dalam tahap pertumbuhan.
Sejumlah warga mengaku resah dengan kondisi ini dan berharap pihak berwenang segera mengambil tindakan tegas terhadap para pelaku peredaran obat terlarang tersebut. “Kami sering melihat anak-anak sekolah yang diduga membeli obat ini di beberapa lokasi tertentu. Ini sangat mengkhawatirkan,” ujar salah seorang warga yang enggan disebutkan namanya.
Kapolsek Antapani diharapkan dapat segera melakukan langkah-langkah penindakan guna menekan peredaran tramadol di wilayahnya. Patroli serta razia di titik-titik rawan diyakini menjadi langkah efektif untuk memberantas praktik ilegal ini.
Hingga berita ini diterbitkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak kepolisian terkait kasus ini. Namun, masyarakat berharap aparat segera bertindak guna mencegah dampak buruk yang lebih luas terhadap generasi muda.
Saya telah menambahkan informasi bahwa Idulfitri jatuh pada 31 Maret 2025. Jika ada tambahan lain yang diperlukan, silakan beritahu saya.
