EDUKADI NEWS – Pariwisata serta seni dan ekonomi kreatif (Sumber Keputusan Kepala BSKAP Kemendikbudristek No. 024/H/KR/2022). Kurikulumnya mengacu pada standar kompetensi yang dirancang untuk memenuhi mayoritas kebutuhan pasar kerja lokal (saat ini sudah banyak kesempatan lulusan SMK yang membidik kebutuhan pasar internasional).
Namun, tantangan yang dihadapi cukup signifikan, seperti infrastruktur yang belum optimal dan kesenjangan antara materi yang diajarkan di sekolah dengan kebutuhan nyata industri. Akibatnya, lulusan SMK seringkali membutuhkan pelatihan tambahan sebelum benar-benar siap bekerja. Selain beberapa tantangan, tentu ada upaya positif lain yang telah dilakukan di sekolah menengah kejuruan saat ini. Misalnya, dengan adanya program Teaching Factory (TEFA), Badan Layanan Umum (BLU atau BLUD), dan Sekolah Pencetak Wirausaha (SPW) yang tujuan umumnya adalah untuk meningkatkan kompetensi siswa dalam bidang kejuruannya agar sesuai dengan kebutuhan industri atau meningkatkan peluang siswa menjadi wirausahawan.
Persamaan: Fokus pada Keterampilan Praktis
Baik SMK maupun Ausbildung memiliki fokus utama yang sama; mempersiapkan siswa dengan keterampilan kerja yang relevan. Di SMK, siswa mengikuti kurikulum yang mencakup teori dan praktik di bidang tertentu, seperti teknologi, bisnis, atau kesehatan. Hal serupa terlihat dalam Ausbildung yang merupakan sistem pendidikan vokasi berbasis kerja di Jerman.
Dalam Ausbildung, peserta mendapatkan pelatihan praktis di perusahaan sambil belajar teori di sekolah kejuruan (Berufsschule). Sedangkan di SMK, pelatihan kerja dilakukan melalui praktik kerja lapangan (PKL) yang umumnya berlangsung selama beberapa bulan.
Kedua sistem ini mendukung peran besar dunia usaha dan industri dalam proses pendidikan, memastikan bahwa lulusan memiliki keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja.
memiliki pengalaman praktis di bidangnya (reskilling dan upskilling).
Sebaliknya, keberagaman bidang di SMK bisa menjadi inspirasi bagi Jerman untuk lebih fleksibel dalam menghadirkan program kejuruan yang sesuai dengan berbagai lapisan masyarakat.
Dengan mengintegrasikan keunggulan keduanya, mudah-mudahan kita bisa membangun generasi muda yang tidak hanya terampil, tetapi juga adaptif menghadapi tantangan dunia kerja global. Pendidikan kejuruan pada akhirnya adalah kunci untuk membangun ekonomi yang berdaya saing tinggi. Mari jadikan pembelajaran lintas negara sebagai pijakan untuk terus maju!
Referensi:
- Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia. (2023). Laporan Pendidikan Vokasi di Indonesia.
- German Federal Institute for Vocational Education and Training (BIBB). (2023). The Dual Vocational Training System in Germany.
- OECD. (2022). Education at a Glance 2022: Germany and Indonesia Comparative Studies.
- Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia. Diakses tanggal 20 November 2024 dari
Penulis merupakan guru proyek IPAS SMK, sekaligus Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum yang saat ini sedang menjadi diaspora (cuti di luar tanggungan negara) di Jerman. Ia adalah peraih I SEAMEO ESD Japan Award Tahun 2016 (Tingkat Asia Tenggara) dan Juara 1 Guru Berprestasi Tingkat Jawa Barat Tahun 2019.