https://picasion.com/
NEWS  

Tim Media Edukadi News, Media Jurnal Reformasi, Media Korupsi Dan BPI KPNPA Mendatangi Dinas Kesehatan Kota Bandung Untuk Konfirmasi Diduga Buruknya Pelayanan RSUD Ujung Berung Kota Bandung

EDUKADI NEWS – Kota Bandung, Setelah tidak mendapat tanggapan dari pihak RSUD Ujung Berung Kota Bandung, Tim Media edukadi news , media jurnal reformasi, media korupsi, dan BPI KPNPA RI akhirnya mendatangi Dinas Kesehatan Kota Bandung (15/12/2023)

Tim menemui sekertaris dinas kesehatan Kota Bandung bermaksud untuk kordinasi berbagai hal tentang diduga buruknya pelayanan RSUD Ujung Berung, untuk menanyakan bagai mana tindakan apabila RSUD kurang baik dalam menjalankan SOP Pelayanan terhadap pasien- pasiennya.

Beberapa waktu yang lalu tim media edukadi news, media jurnal reformasi, media korupsi, menaikan berita terkait pelayanan di RSUD Ujung Berung dan meminta tanggapan melalui sambungan wasthaap sekertaris dinas kesehatan Bapak Soni silahkan menghubungi dan berkordinasi dengan direktur Rumah Sakit

Selang beberapa lama ada yang menghubungi dari pihak media edukadi mengatas namakan bagian legal Rumah Sakit untuk membahas kronologis kejadian yang terjadi di RSUD Ujung Berung tersebut (Bpk Andrie) untuk ketemu di salasatu cafe di daerah sukalasana Antapani Kota Bandung .

Tim media diwakili oleh media edukadi dan media jurnal reformasi bertemu dengan Bpk Andrie Dan menceritakan kronologis kejadiannya, ada pasien yang kurangan mampu meminta keringanan biaya terhadap pihak rumah sakit dan meminta di lepas infusan yang pada saat itu sudah habis cairannya dari jam diperkirakan 09.00 Wib belum di cabut bahkan udah beberapa kali pihak keluarga meminta ke perawat atau pun dokter UGD hanya mendapat jawaban harus melunasi administrasi dulu.

dan pada saat awak media edukadi news mendatangi Rumah Sakit sekitar pukul 16.30 langsung melihat dan mendokumentasikan foto pasien tersebut lalu meminta dokter piket untuk menjawab pertanyaan SOP Pelayanan Rumah Sakit ini bagaimana ? Pasieun dari pagi hingga sore cairan inpusan habis tidak dilepas bagai mana kalau ada kejadian tidak di inginkan kepada pasien baru pihak dokter melepasnya setelah awak media mempertanyakan itu.

Bpk Andri mengatakan akan diadakan evaluasi baik manageman atau pun tim medis Rumah Sakit untuk memperbaiki kinerja Rumah Sakit RSUD dan akan mengundang pihak media edukadi dan media reformasi klarifikasi dengan yang berkewenangan direksi di Rumah Sakit sampai saat ini tidak mendapat undangan bahkan menjadi susah tidak bisa dihubungi lagi di pesan wasthaap tidak menjawab di telepon tidak diangkat.

Belum lama dari kejadian itu pihak Rumah Sakit kembali melakukan pelayanan yang diduga tidak baik kembali ada salasatu pasien asma ibu Eti Sumiati yang dirujuk di salasatu klinik ke Rumah Sakit Ujung Berung di UGD pasieun tidak mendapati pelayanan hanya di bilang Ruangan penuh silahkan rujuk ke Rumah Sakit lain sedangkan pasien pada saat itu sangat membutuhkan oksigen karna napasnya sesak, dan tidak dilakun rujukan melalui pelayanan ambulance untuk merujuk kerumah sakit lain padahal armada saat itu ada beberapa diparkiran dan pada akhirnya dirujuk memakai angkotan kota ke RS Muhamadiah setelah mendapat tindakan medis disana akhirnya pasien tersebut menghembuskan napas terakhirnya (Meninggal Dunia).

Tim media edukadi news, media jurnal reformasi beberapa kali meminta tanggapan kepada sekertaris dinas kesehatan kota Bandung melalui pesan whatshaap dan telepon tidak mendapat respon jawaban yang pada akhirnya mendatangi kantor Dinas Kesehatan Kota Bandung tersebut.

Terkesan diduga ada pembiaran terhadap aduan jeleknya pelayanan RSUD Ujung Berung, dan pada saat tatap muka ketemu di ruangan sekertaris dinas kesehatan pun Bpk Soni kurang memberikan keterangan kepada tim media ,mengatakan harus bersurat harus beraudensi bila mau konfimasi terkesan tidak mau melayani saat itu yang akhirnya pihak tim media dan BPI KPNPA tidak mendapatkan solusi dan keterangan dari beliau.

Tim media sampai berita ini diterbitkan akan berkordinasi baik dengan intansi – intansi lainnya khususnya dengan dinas kesehatan Jawa Barat dan Ombudsmen agar segera menindak kejadian tersebut.(tim//red)

https://picasion.com/

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

https://picasion.com/