https://picasion.com/
NEWS  

Gertak Florata Turun Ke jalan Menuntut Pemda Flotim Segera Bayar Upah Nakes Di RSUD Larantuka

EDUKADI.COM – LARANTUKA – Upah tenaga kesehatan di RSUD Herman fernandes larantuka sebesar 5.6 miliar hingga saat ini belum di bayar oleh pemda flores timur bahkah kabarnya pemda flotim tidak akan membayar upah nakes dalam penanganan pasien covid 19.

Hal tersebut membuat sejumlah aktivis geram, bahkan Lsm yang tergabung dalam Gerakan rakyat anti korupsi Flores lembata (Gertak florata) pada jumad (11/11/22) kemarin harus turun ke jalan menuntut pemerintah flores timur untuk segera membayar hak para tenaga kesehatan tersebut.

Pada titik awak aksi yang bertempat di kantor DPRD kabupaten Flores timur . Kanisius ratu soge selaku kordinator umum Gertak menuntut DPRD untuk segera melakukan kordinasi dengan pemda flotim agar secepatnya bisa membayar Upah Nakes di RSUD yang di sinyalir telah di alih fungsikan oleh oknum – oknum yang tidak bertanggung jawab.

“Bapak anggota DPRD yang terhormat para nakes mereka telah menyelamatkan masyarakat Flotim dari wabah covid 19 kiranya hak mereka 2,4 miliyar itu segera diberikan kepada nakes dan selesai, sepanjang masalah ini tidak selesai kami akan menyebarkan selebaran mosi tidak percaya pada DPRD Flotim.” Ujar Kanis Soge dengan menggunakan pengeras suara.

Usai melantunkan beberapa orasi , para aktivis Gertak Florata itupun meminta untuk bertemu dan berdiskusi bersama anggota DPRD sekaligus menyerahkan surat tuntutan aksi tersebut.

Anggota DPDR yang juga menjadi Ketua Komisi B Rofinus Baga Kabelen dan juga ketua Komisi C Ignas uran langsung menanggapi hal itu dan menerima kedatangan Para masa aksi.

”sikap kami tegas sejak awal Namanya hak nakes tetap harus dibayar yaitu sebesar 40 persen dari dana 14,1 miliar dari Kementerian kesehatan,yang jadi persoalanya sejak awal Pemda Kabupaten Flotim tidak mengakui jasa dalam transferan tersebut. menurut saya tidak ada dasar legal pemda untuk tidak memberikan hak nakes tersebut”ungkap Ignas uran dalam diskusi.

Beranjak dari Gedung DPRD masa aksi melanjutkan orasinya ke depan kantor bupati flores timur. Namun, sebelum menuju kantor bupati para aktivis gertak menyempatkan untuk singga di halaman mapolres flotim untuk menyampaikan apresiasi kepada polres flotim yang telah menangkap DPO kejari flotim dalam kasus dugaan korupsi dana covid 19.

Ketika berada di depan kantor bupati flotim ketua kordinator umur Gertak kembali melantunkan orasinya kepada pemda flotim dan sekali lagi menuntut pemda agar segera membayar hak nakes yang sebelumnya di klaim oleh pemda sebagai pendapatan asli RSUD Herman fernandes Larantuka.

”Nakes itu dewa penyelamat kalo kau tidak bayar uang nakes kau dewa apa? 40 persen hak nakes dari 14,1 miliar harus di bayar kepada nakes 5,6 miliar ternyata ditiadakan dalam APBD Flores Timur 2022 lalu tidak ada argumen hukum yang jelas kau harus jelaskan secara De facto dan De jure.” Ujar Kanis Soge.

Penyataan Kanis soge itupun langsung di tanggapai oleh Plt Sekda Flotim, DRS.
Petrus Pedo Maran, MSi.

Pedo Maran mengatakan Hak nakes itu prinsipnya bukan di abaikan, tetapi dalam menyelesaikan suatu persoalan pemda tetap mengedapankan asas kehati hatian dan persoalan tentang hak nakes tersebut juga sedang di audit oleh Auditor dari propinsi.

“kita tetap dengan regulasi yang ada dan berprinsip menggunakan asas ke hati-hatian. mekanisme itu sedang berjalan dan saat ini belum selesai kalo setelah perubahan anggaran, data itu
klir, maka akan dibahas di APBD 2023. Juga hal ini segera di audit oleh auditor dari propinsi. bahkan Penjabat bupati Drs.Alexander Rihi, M.Si juga berinisiatif mengambil Langkah untuk menyurati BPK dan sedang diproses untuk mengaudit secara keseluruhan bukan hanya hak nakes saja tapi keseluruhan termasuk kami
juga”. Jelasnya.

Sebelum mengakhiri aksi pada hari itu, Gertak Florata menutup orasinya di depan Kantor Kejari Larantuka untuk memberikan apresiasi kepada Kejari Flotim yang sudah menetapkan tiga tersangka dalam kasus dana covid 19, dan juga menuangkan beberapa masalah lainya yang turut di agendakan yaitu dugaan korups Pembangunan Talut Bubu Ata Gamu di Lamakera, Pengadaan Website Desa,Pembangunan Stadiun Breun Sport Center (BSC),Pengadaan lampu jalan, Pembangunan Taman kota Larantuka, Penjarangan Mente,Dana Bansos,Penanganan Bencana Seroja.(Ama boro)

https://picasion.com/

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

https://picasion.com/