edukadi.com – Kabid PSMK Dinas Pendidikan (Disdik) Jawa Barat (Jabar), Edy Purwanto mewakili Kadisdik Jabar melantik 23 pengurus Ikatan Lembaga Sertifikasi Profesi Jawa Barat (ILSPJB) Periode 2022-2024 di Aula Dewi Sartika Kantor Disdik Jabar, Jln. Dr. Radjiman No. 6, Kota Bandung, Selasa (7/6/2022). Sebanyak 23 pengurus ILSPJB tersebut berasal dari berbagai SMK di Jabar yang sudah terlisensi sebagai LPS P1.
Edy meyakini, lembaga sertifikasi merupakan salah satu penguat untuk meningkatkan sumber daya manusia di bidang vokasi, tak terkecuali bagi siswa SMK. Agar berjalan optimal, Edy mendorong ILSPJB menjadi satu kesatuan dengan Disdik Jabar, bukan sebagai pihak kedua. “ILSPJB harus jadi bagian tak terpisahkan, artinya kepengurusan ada di rumah kita (Disdik Jabar),” ungkapnya.
ILSPJB, lanjut Edy, diharapkan mampu mendorong penyiapan kuantitas dan kualitas pendidikan di Jabar melalui sertifikasi profesi. Sehingga, salah satu misi yang harus diwujudkan ke depan adalah menjadikan sertifikasi bagi siswa SMK menjadi suatu kebutuhan. “Harus bisa menegaskan bahwa sertifikasi profesi LSP P1 adalah kebutuhan para siswa,” katanya.
Sementara itu, Ketua ILSPJB Periode 2022-2024, Basuki Nugroho menegaskan, pihaknya akan segara menindaklanjuti arahan yang diberikan. Ia menegaskan, ILSPJB akan berupaya menjadi wadah untuk peningkatan SDM melalui sertifikasi profesi. “Harapan kami mampu meluluskan dan memiliki siswa yang memiliki kompetensi sesuai kebutuhan industri,” ujarnya.
Basuki menjelaskan, sertifikasi profesi bagi siswa SMK menjadi kebutuhan di zaman kiwari. “Jika dua atau tiga tahun ke belakang ini masih tabu atau belum disosialiasikan secara tepat, sekarang sudah jadi kebutuhan bahwa kompetensi yang dimiliki siswa harus ada sebuah pengakuan resmi dari BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi),” jelasnya.
Ia menambahkan, ILSPJB merupakan SMK-SMK yang sudah terlisensi LSP-nya sehingga berhak memberikan pengakuan terhadap siswa yang mengikuti sertifikasi. Saat ini, jumlah SMK yang memiliki LSP P1 ada 200 SMK. “Target tahun ini kita coba tingkatkan 150 SMK sehingga menjadi 350 SMK yang sudah memiliki LSP P1,” (red)