EDUKADI NEWS – Purwakarta, Melalui Keputusan Direktur Sekolah Menengah Kejuruan Nomor 7908/D2.6/KU/2020 tanggal 2 September 2020 sebagai Sekolah yang mendapatkan Dana Bantuan Pemerintah Fasilitasi Sekolah Menengah Kejuruan yang dikembangkan menjadi Pusat Keunggulan (Center of Excellence) atau disebut juga SMK CoE pada sektor Ekonomi Kreatif tahun 2020.
Center Of Excellence (COE) prioritas sektor Ekonomi Kreatif merupakan program pengembangan pusat keunggulan bagi SMK yang bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan SMK.
SMK Bina Taruna Purwakarta yang beralamat di Jalan Industri KM 4 Purwakarta adalah salah satu Sekolah yang menerima program bantuan tersebut di bidang Ekonomi Kreatif. Program ini meliputi tiga (3) kegiatan yang harus dilaksanakan yaitu: pembangunan gedung laboratorium praktik, pengadaan alat-alat praktik dan kegitaan pembelajaran. Dalam kaitannya dengan kegiatan pembangunan gedung laboratorium praktik yang dilaksanakan dalam program COE Ekonomi Kreatif SMK Bina Taruna Purwakarta, panitia bekerja sama dengan tim teknisi perencana pembangunan.
Hasil informasi yang dihimpun edukadi news, awal mula pekerjaan ditawarkan oleh kepala sekolah SMK Bina Taruna Purwakarta Bapak Sudrajat pada bulan Oktober 2020 menawarkan pekerjaan kepada pemborong pertama yang ditunjuk untuk melaksanakan Proyek COE. Pembangunan Gedung COE SMK Bina Taruna Purwakarta TA (Tahun Anggaran) 2020 dari Kementerian Pendidikan.

Pada waktu itu keinginan pihak sekolah bekerja sama dengan pemborong sebagai mandor pembangunan dan pihak sekolah sebagai pelaksana lapangan dan Pimpinan proyeknya adalah kepala sekolah Karna proyek tersebut harus dilaksanakan dengan Swakelola.(26-12-2023)
Pekerjaan berjalan sampai November 2020 pemborong pertama merasa keberatan melanjutkan karena ketika minta progres pembayaran 50 persen kepala sekolah mengklaim bahwa pekerjaan belum mencapai 50 persen padahal menurut data progres nya sudah 62 persen sampai pembayaran ditunda dan pemborong masih terus melakukan pekerjaan pembangunan sampai akhirnya kehabisan dana pada waktu itu, ungkap Henok.
Namun, pembayaran urung dilakukan oleh pihak sekolah, malah pihak sekolah terkesan mengabaikan dengan alasan pekerjaan masih berjalan.Dan pekerjaan pembangunan sempet mangkrak kurang lebih satu bulan dari bulan November sampai dengan bulan Desember 2020. Adapun pekerjaan yang berjalan asal kelihatan ada pekerjaan jadi pas ada kunjungan pemeriksaan dari Kemendikbud atau dari pengawas seolah- olah masih dikerjakan. Itupun tidak maksimal.
Menurut Henok, awal permasalahan muncul pada 1 Januari 2021 Kepala Sekolah memanggil saya dan membuat janji pertemuan di Jalan P.H Mustofa kota Bandung disalah satu rumah makan. Untuk meminjam dana talang sebesar 150 juta kepada saya dan Bapak Sudrajat,Spd.M.M.Pd cerita bahwa anggaran COE tersebut tidak bisa diturunkan dari pihak program COE di Dirjen Pendidikan Vokasi Kemendikbud dengan alasan pihak Kemendikbud tidak puas dengan progres yang dilaksanakan oleh pemborong yang pertama. Itu menurut keterangan versi Kepala Sekolah belum mencapai 50 persen pekerjaan dan akhirnya tidak ada pencarian.
Menurut pengakuan Kepala Sekolah itu pencarian pertama dan terakhir dari kementerian pendidikan pada bulan Oktober sehingga tidak bisa meneruskan dan tidak ada dana lagi. Kementerian tidak mau mencairkan lagi cerita dari kepala sekolah Bapak Sudrajat,Spd.M.M.Pd
Uang yang dikeluarkan olehnya untuk pembangunan gedung program COE akan diberikan profit investasi setelah selesai pekerjaan pembangunan gedung tersebut. Namun ketika saya konfirmasi kepada Kepala Sekolah mengenai pembayaran beliau selalu memberikan alasan yang berbelit belit. Dana yang saya keluarkan ada bukti berupa kwitansi, sebagian ada yang cash dan sebagian di transfer, ungkap Henok
Sampai peresmian gedung praktek dan serah terima ke pemerintah bahwa pekerjaan sudah rampung semua. Pihak sekolah menjanjikan pembayaran semuanya terhadap saya namun sampai akhir 2023 ini sama sekali belum dilakukan pembayaran. Menurut kabar yang saya terima bantuan COE itu sebelumnya sudah turun 100 persen dari Pemerintah ke SMK Bina Taruna Purwakarta Awal tahun 2021. Pertanyaannya kemana anggaran tersebut. Soalnya pembayaran ke saya urung dilakukan hingga saat ini, ungkap Henok.
Saya merasa kecewa karena sudah merasa dibohongi oleh pihak sekolah dan saya merasa ditipu juga dirugikan. Pernah saya menerima 4 lembar cek kosong yang diberikan pihak sekolah. Total kerugian yang saya alami sebesar Rp. 587.000.000,-
Pak Sudrajat Spd.M.M.Pd terus mengklaim bahwa dana bantuan COE belum seluruhnya diberikan oleh kementerian pendidikan. Saya menduga ada penyalahgunaan anggaran yang dilakukan oleh pihak sekolah.
Awak media edukadi news berusaha untuk mengkonpirmasi terhadap Bapak Sudrajat Spd.M.M.Pd melalui pesan singkat waatshaap dan telepon tetapi tidak mendapat keterangan pesan tidak dijawab telepon tidak diangkat dan juga mendatangi tempat beliau bekerja, rumah kediaman untuk meminta keterangan tidak bertemu sampai berita ini ditayangkan pihak media akan berkordinasi dengan pihak intansi- intansi terkait dan APH.(red)