https://picasion.com/
NEWS  

Pemilu 2024, Pemilih Yang Berkebutuhan Khusus di Flotim Berjumlah 2.672 Pemilih

EDUKADI.NEWS – Jumlah pemilih yang memiliki kebutuhan khusus atau difabel yang ada di Kabupaten Flores Timur (Flotim), Pulau Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), sebanyak 2.672 Pemilih.

Hal tersebut di sampaikan Ketua KPU Flotim, Kornelius Abon, dalam kegiatan rapat koordinasi dan sosialisasi tahapan pemilu 2024 bersama insan Pers yang bertugas di Flotim pada Rabu (5/7/2024) sore kemarin.

“Badan adhoc sudah memiliki data difabel secara berjumlah 2.672 yang tersebar di 852 TPS. Nanti akan kita akan kelompokan lagi sesuasi dengan jenis disabilatasnya,” ujar Kornelius.

Untuk itu, kata Kornelius, pihaknya akan mempersiapkan Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang inklusi bagi penyandang disabilitas atau santunnya disebut difabel.

“Kita tentu akan menyiapkan TPS yang ramah sehingga saudara-saudari kita yang memilihi kebutuhan khusus ini bisa menggunakan hak pilih mereka,” jelasnya.

Sementara Komisioner Bidang Devisi Data dan Perencanaan KPU Flores Timur, Fabianus Boli Uran, menambahkan, pemilih disabilitas atau yang memiliki kebutuhan khusus tentu menjadi prioritas dalam pelayanan.

“Pelayanan terhadap Pemilih disabilitas prinsipnya harus ramah. Misal yang pakai kursi roda, maka penataan juga harus memperhatikan hal itu,” katanya,

Fabianus mengambil contoh pelayanan Pemilu tahun 2019. Saat itu, akses menuju TPS lebih terbuka dan lebar agar mudah dilalui difabel pengguna kursi roda, begitu pula pemilih tuna netra maupun buta warna disiapkan kertas khusus.

“Semuanya akan diatur detil di PKPU Pungut Hitung yang masih dalam draft. Pemilih yang tuna netra juga ada format bantu,” tuturnya.

KPU Flores Timur terus melatih Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) selaku badan adhoc untuk lebih cakap memperlakukan kaum disabilitas. Demikian juga kelompok rontan lainnya seperti ibu hamil dan para lansia.

“Teman-teman KPPS juga dilatih supaya memperlakukan mereka dengan baik. Mereka (difabel dan kelompok rentan) itu yang jadi prioritas, jadi nanti tidak tunggu urutan,” jelasnya.

Selain itu, demikian Fabianus, jalinan kerja sama dengan pihak panti asuhan untuk merekrut penyelenggara pemilu juga terus berjalan. Menurutnya, keterbatasan fisik bukan menjadi kendala seseorang berkarya.

“Teman-teman disabilitas bila tertarik pasti kita akan rekrut. Pengalaman tahun 2019 juga banyak kaum disabilitas yang terlibat dalam tahapan Pemilu,” tutupnya.*(Red)

Editor : Elton Nggiri.

https://picasion.com/

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

https://picasion.com/