https://picasion.com/
NEWS  

Menyambut Aksi Damai Di TNGC : Selamat Datang Generasi Baru Kabupaten Kuningan Jawa Barat

EDUKADI NEWS – Kuningan
Uha Juhana ketus LSM Frontal Kabupaten Kuningan Jawabarat menyambut aksi damai di Taman Nasional Gunung Ceremai
“Menjelang aksi unjuk rasa damai gabungan berbagai elemen masyarakat Kuningan pada hari Rabu tanggal 10 Desember 2025 menyikapi terkait berbagai isu persoalan lingkungan yang mendera kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) kami sampaikan apresiasi tinggi.

Telah tumbuh tunas-tunas bangsa di Kabupaten Kuningan yang unggul. Generasi baru yang memiliki kompetensi, imajinasi, dan keberanian yang dapat dijadikan rujukan bagi seluruh cita-cita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.

Mereka bukan pewaris pasif dari sejarah, tetapi pencipta masa depan.Mereka adalah Free Generation—Generasi Bebas—yang hadir sebagai antitesis terhadap model-model generasi gaek yang selama ini menguasai panggung sosial-politik dengan kegagalan, kepicikan, dan kekolotan yang menghambat lompatan bangsa.

Masa depan Kuningan tidak lagi bertumpu pada generasi gaek yang sontoloyo itu, melainkan pada tunas-tunas bangsa yang memandang ke depan dengan keberanian dan optimisme, serta siap mengantisipasi setiap bentuk perubahan yang menerjang dunia global.

Kuningan tidak sedang mencari nostalgia; Kuningan sedang mencari arah baru. Tidak usah meminta tolong kepada daerah lain. Tidak usah meminta saran kepada generasi gaek yang sontoloyo. Teruslah bertindak. Teruslah merangkai tindakan-tindakan produktif. Teruslah berinisiatif—tanpa perlu menunggu izin dari sejarah. Kuningan akan melesat ke depan bersama generasi baru yang andal, akurat, dan matang dalam berpikir maupun bertindak. Selamat datang, masa depan daerah yang cerah—masa depan yang diciptakan oleh keberanian generasi baru, bukan oleh ketakutan generasi lama. Manusia konkret adalah manusia merdeka.

Merdeka berarti bebas dari penindasan yang kasat maupun yang tersembunyi. Bebas dari kemiskinan yang diwariskan antargenerasi. Bebas dari rasa takut yang diproduksi oleh kekuasaan. Bebas dari pembodohan yang dilembagakan. Bebas menyampaikan pendapat tanpa rasa teror. Bebas dari seluruh belenggu yang selama ribuan tahun mengikat anak manusia di muka bumi.

Apa belenggu itu? Belenggu itu adalah perintah-perintah yang secara rutin dilakukan anak manusia dalam men-dunia: kewajiban sosial yang tak dipertanyakan, aturan yang tidak memberi ruang pada pemikiran, dan janji-janji kosong yang diwariskan seolah sebagai hukum alam. Siapa penguasa atas pembelengguan itu? Dialah esensi-suatu struktur imajiner yang diperlakukan seakan pasti, padahal tidak pernah hadir sebagai kenyataan.

Apa itu esensi? Esensi adalah kumpulan kemungkinan yang tidak bisa diverifikasi, tidak bisa dibuktikan, tidak dapat disentuh atau dirasakan secara konkret, tetapi justru mengendalikan cara manusia hidup. Esensi menjanjikan keadilan, tapi tidak menghadirkannya. Menjanjikan kesejahteraan, tetapi hanya memproduksi ketimpangan. Menjanjikan kedamaian, tetapi melahirkan konflik.

Dalam kehidupan sosial, belenggu itu menjelma dalam bentuk kata-kata indah yang terlihat suci: keadilan, kesejahteraan, kesetaraan, kebebasan, kedamaian. Kata-kata itu tertulis dalam konstitusi, dalam pidato pejabat, dalam dokumen keluarga, RT, kelurahan, kecamatan, hingga negara. Namun, dalam pengalaman konkret anak manusia, kata-kata itu tak pernah benar-benar hadir.

Besok, Rabu 10 Desember 2025, adalah hari yang ditandai oleh lahirnya Free Generation-generasi yang mulai memutus ilusi dan membangun dunianya sendiri dengan rasionalitas, keberanian, dan kesadaran historis. Kuningan telah go publik. Kuningan tidak hanya untuk Indonesia tapi untuk dunia. Generasi bebas adalah generasi antisipatif. Generasi individu konkret yang memikul kebebasan sebagai beban sekaligus hak. Cara pandangnya transhistoris, tidak dibelenggu oleh mitologi masa lalu, tidak terjebak primordialisme, dan tidak tunduk pada klaim bahwa kebenaran dan kebaikan hanya milik satu kelompok.

Mereka berpikir secara sekuler, dinamis, dan kosmopolitan. Pancang-pancang kebenaran dan kebaikan telah ditinggalkan demi memenuhi panggilan sejarah: sejarah masa depan. Negara-dengan segala birokrasi usangnya yang gagap menghadapi perubahan sosial.

Free Generation bukanlah pembangkang; mereka adalah konsekuensi logis dari sejarah. Generasi bebas adalah generasi masa depan dunia. Yang berorientasi pada kemajuan, bukan nostalgia. Yang berorientasi pada keberdikarian, bukan ketergantungan. Yang berorientasi pada kebebasan, bukan pembelengguan esensial.

Generasi bebas telah mengklaim dirinya terbebas dari masa lalu yang abu-abu. Generasi bebas bahkan telah merancang eliminasi terhadap seluruh generasi yang masih berorientasi pada kebenaran dan kebaikan usang ciptaan masa lalu. Ini bukan kekerasan fisik, tetapi revolusi kesadaran: penghentian total terhadap dominasi pola pikir lama yang tidak lagi relevan dengan dunia baru.

Selamat datang kemerdekaan. Selamat datang perubahan. Selamat datang generasi bebas konkret yang akan menuliskan sejarah baru bagi Kabupaten Kuningan.” Uha Juhana Kuningan.Minggu 9 Desember 2025

https://picasion.com/

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

https://picasion.com/