https://picasion.com/
NEWS  

MKGR Alokasikan 500 Hektare Lahan untuk Tanam Ubi di Dusun IV Plambayan, Desa Kotagaro, Kecamatan Tapung Hilir, Kabupaten Kampar


EDUKADI NEWS – Pekanbaru — 03/09/2025, Bertani merupakan pekerjaan yang mulia karena menghasilkan pangan sekaligus membentuk perilaku hidup manusia yang baik. “Jika kita memahami proses bertani, maka kita bisa menempuh perjalanan hidup dengan damai dan sejahtera,” ujar pakar agronomi Ir. Fachri Yasin, M.Agr, di sela-sela persiapan Reuni Akbar Smansa di sebuah kafe di Pekanbaru.

Ir. Fachri, alumnus Fakultas Pertanian Universitas Andalas Padang, Sumatera Barat, angkatan 1972, dikenal sebagai penggiat sosial-ekonomi pertanian. Ia pernah menjabat sebagai Dekan Fakultas Pertanian UIR dan kini aktif sebagai pakar swasembada pangan di Riau.

Menurutnya, setiap orang dapat memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari jika memiliki kemauan bertani, bahkan hanya dengan memanfaatkan pekarangan rumah.

Saat ini, di bawah amanah MKGR yang dipimpin Mayjen (Purn) RH Sugandhi Kartosubroto, tengah dilakukan perekrutan 500 calon petani di lokasi Dusun IV Plambayan. Program ini mencakup cetak sawah seluas 1.000 hektare yang sedang dalam tahap pengkaplingan lahan, dengan tanaman selingan berupa kelapa, kakao, pisang, nangka, dan palawija.

Dalam waktu dekat, akan ditanami ubi kayu seluas 500 hektare, dengan metode pemupukan sederhana menggunakan limbah organik dari pasar maupun rumah tangga. “Bertani ubi kayu itu murah dan mudah. Bibitnya gampang tumbuh, perawatannya minim, bahkan cukup memanfaatkan sampah sebagai pupuk. Sesuai dengan syair Koes Plus, ‘tongkat kayu jadi tanaman,’” ujar Fachri.

Dijelaskannya, awal musim hujan merupakan waktu yang tepat untuk pengolahan tanah. Setelah dua minggu ditaburi pupuk limbah, batang ubi dapat ditanam dengan jarak 50 x 50 cm. Dalam tiga bulan, daun ubi sudah bisa dipanen, sementara hasil umbinya akan diolah pascapanen menjadi tepung atau gaplek.

“Usaha tani akan lebih menguntungkan bila disertai pengolahan pascapanen. Agroindustri menjadi kunci, minimal petani harus mampu mengolah hasil panen menjadi kebutuhan rumah tangga atau home industry,” tambahnya.

Ia berharap program swasembada pangan ini dapat berjalan sukses dan memberikan manfaat besar bagi masyarakat Riau, khususnya Kabupaten Kampar.

✍️ Udra – Edukadi News Riau

https://picasion.com/

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

https://picasion.com/