edukasi.com – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno menyebut Desa Wisata Silokek, Kabupaten Sijunjung, Sumatra Barat, dengan beragam keunikannya sangat potensial untuk dikembangkan menjadi destinasi wisata favorit wisatawan.
Desa Wisata Silokek merupakan salah satu dari tiga desa wisata di Sumatra Barat yang masuk ke dalam kategori 50 besar Anugrah Desa Wisata Indonesia (ADWI). Desa ini berjarak 133 kilometer dari Kota Padang.
Desa Wisata Silokek memiliki luas wilayah 1.918 hektare dan berada di ketinggian 150 – 200 mdpl dan dialiri beberapa sungai seperti Batang Kuantan dan Batang Sangkiamo. Di sisi pemandangan alam, desa ini memiliki struktur permukaan berupa perbukitan serta keragaman geologi yang unik yaitu terdapat sedimen (kars) berusia 350 juta tahun juga batuan beku (granit) berusia 250 juta tahun yang menjadikan kawasan Silokek sebagai kawasan inti Geopark Nasional Ranah Minang Silokek.
Desa Wisata Silokek juga memiliki Ngalau (Goa) Basurek yang merupakan goa yang terbentuk akibat pelarutan (hilangnya sebagian batu akibat air) sehingga membentuk ornamen-ornamen goa yang unik dan menarik dengan panjang sekitar 250 meter. Tidak hanya keunikan dan keindahan goa saja, tetapi juga terdapat nilai sejarah yang tertinggal di masa penjajahan Belanda dan Jepang, di mana juga menjadi saksi jalur perdagangan dan syiar agama Islam dari Selat Malaka ke Sumatra Barat.
Desa Wisata Silokek yang dilintasi oleh sungai-sungai dan dikelilingi oleh tebing kars ini menawarkan atraksi wisata minat khusus seperti arung jeram dan panjat tebing. Tak hanya itu, desa ini juga memiliki keanekaragaman potensi di subsektor kuliner, fesyen, dan kriya seperti samba kacau yaitu ikan patin yang dimasak menggunakan kuah kuning, rendang paku, songket unggan, kaos dengan gambar geopark, eco print, batik, dan gantungan kunci.
Menparekraf Sandiaga mengatakan untuk mengembangkan potensi-potensi yang ada pihaknya akan menggagas sejumlah event-event yang berkaitan dengan wisata minat khusus. “Kalau saya melihat event skala nasional dan internasional yang bisa dilakukan adalah rafting tapi juga ada festival-festival susur sungai yang bisa kita lakukan,” jelasnya.
Meskipun demikian, masih banyak hal yang harus dibenahi dalam upaya meningkatkan potensi wisata di Desa Wisata Silokek. Seperti konektivitas yang kurang memadai dan infrastruktur yang masih perlu ditingkatkan.
“Pertama jaringan, kedua infrastruktur yang akan kita koordinasikan dengan teman-teman Kementerian PUPR termasuk dari tingkat provinsi, kabupaten, dan pusat. Untuk keberlanjutannya juga nanti akan kita koordinasikan untuk memperbaiki kualitas aliran air,” jelas Menparekraf.
Hal ini mendapat sambutan positif dari Bupati Sijunjung, Benny Dwifa Yuswir. Harapannya, dengan adanya pembenahan di kawasan Desa Wisata Silokek ini bisa semakin memperkuat upaya Pemerintah Kabupaten Sijunjung untuk mengajukan Silokek menjadi kawasan UNESCO Global Geopark. “Kita juga persiapan saat ini Geopark Silokek akan menuju UNESCO Global Geopark. Jadi ini bentuk dukungan dari Kemenparekraf kepada Kabupaten Sijunjung untuk mempersiapkan diri,” jelasnya.(red)